DIAJAK SHOLAT JUMAT SAMA TEMAN
Nama : Robertus Robidarwis Gulo
Kelas : X-IPA 7
Mapel : B.indonesia
Guru Pembimbing : Harry Syahputra Gultom M.Pd.
Abtraksi:
Suatu hari yang cerah setelah pulang sekolah dihari jumat, saya, ridho, fitri, natasya dan alfina berencana mengadakan rapat perpisahan untuk maha senior kami angkatan 24 disalah satu rumah teman saya fitri. Untuk sampai dirumah fitri, kami mengendarai sepeda motor yang dibawa oleh alfina dan ridho. Saya dan fitri dibonceng ridho sedangkan natasya diboncengin alfina.
Orientasi :
Diantara kami berlima, hanya saya sendiri kristen. Sesaat ketika kami berada di perjalanan dan kebetulan lampu merah menyala, kami berhenti. Ridho melihati sekeliling dan berkata "Eh we tengok abang abang itu yang lagi dikereta ngelihatin kita, sumpah wis malu kali aku." ucap ridho. Saya dan fitri malah ketawa. "Hahahaha Iya cok."
Sesaat setelah kami berhenti tertawa, Fitri tiba tiba bertanya kepada ridho. "Dho, kau nanti ga sholat jumat ?" Kata fitri. Kemudian ridho menjawab "Sholat lah fit."
KRISIS :
Sekitar 15 menit kami tiba dirumah Fitri. Kami berbincang bincang tentang rapat yang sedang kami buat. Sesaat setelah itu, Fitri bertanya pada ridho
"Dho kau ga sholat jumat ?" kata fitri.
"Iya bentar lagi, ngomong-ngomong masjid dekat sini dimana fit ?" kata ridho.
"Nanti kau lurus aja, terus belok kanan, nah disitu." kata fitri sambil mengerjakan proyek proposal kami.
"Oh oke. Kau wis gimana ? yakali kau sendirian cowok disini ? mau ikut ga ? Nanti kau dapat nasi kotak lo kalau kau ikut." Kata ridho. Sesaat itu, kami semuanya tertawa mendengar ajakan ridho. Kemudian teman saya yang berempat tadi berusaha membujuk saya untuk ikut.
"Eh iya wis udah ikut aja sama dia. palingan nanti kau nunggu diluar aja sampai selesai." Ucap nataaya. Fitri berkata "Iya wis ikut aja sama ridho."
"Iya si yakali aku ditinggal si ridho disini sendiri sama kalian. Tapi kalau misalnya aku ikut sama dia terus masuk masjid ga dosa gitu ?" Ucap saya.
Natasya mengasih saran supaya saya menunggu diluar saja. "Kan gapapa, kau nunggu di luar aja. Aku aja pernah masuk ke gereja tapi hanya sekedar masuk si ga ngikutin ibadahnya." Ucap natasya.
Kemudian alfina berkata sambil tertawa. "Atau ga kau ikut dia masuk ke dalam terus sholat aja kau wis, ikuti cara ridho gimana sholat HAHAHAHA."
Ketika itu saya sedang berpikir apakah saya harus ikut atau tidak. Setelah saya pikir pikir, saya memutuskan untuk ikut saja. "Yaudahlah we ikut aja aku, palingan ntar aku nungguin kau didepan ya dho." ucapku dengan ekspresi ragu. "Eh betul kau wis ??" kata ridho dengan agak kurang yakin. Saya pun menjawab "Iya."
REAKSI :
Ridho pun mengambil kunci kereta. Kemudian ridho dan saya pergi berangkat ke masjid walaupun saya hanya sekedar menunggu diluar saja nanti. Di perjalanan menuju masjid, Ridho menanyakan kembali lagi kepada saya apakah saya yakin ikut sama dia. "Wis, Yakin ga kau ikut samaku ?". kata Ridho. Saya pun menjawab "Aku masih agak ragu si, soalnya aku kek kurang yakin gitu". Kemudian Ridho berkata "Udah gas aja gapapanya."
Sesaat ketika kami masih berbincang, kami akhirnya tiba di masjid tersebut. Setelah itu Ridho pun mengasih kereta di tempat parkiran. Saya berkata kepada ridho "Dho gimana ini cok, nanti aku ada ditanyak-tanyak gitu ga ya ?" kata ku. Ridho berusaha meyakinkan aku sambil mengunci keretanya, "Iya ga ditanyak. kau mau masuk ga ?" Saya pun menjawab, "Gak lah". "Yaudah kalau ga mau masuk mending kau jalan jalan diluar aja" ucap ridho.
Setelah itu Ridho masuk ke dalam untuk sholat jumat, tetapi saya diluar sedang menunggu dan berinisiatif balik lagi kerumah fitri sendirian jalan kaki. Karena saya merasa malu menunggu diluar, saya pun memutuskan kembali ke rumah fitri sendirian tanpa menunggu ridho. Sesaat setelah itu akhirnya saya tiba dirumah si fitri. Fitri terlihat kaget dan bertanya, "Wis, ga jadi tadi kau sholat jumat sama ridho ?" kata fitri. "Udah sampai masjid si tadi kami, tapi karna aku kek merasa lain disitu karna dilihatin orang juga aku diluar makanya aku pergi, dari pada ustadzhnya nanyak aku gini 'Kok ga sholat juga dek ?' makanya aku pergi sendiri dan tinggalin ridho" ucapku. Fitri berkata " Hah ??? berarti kau jalan ? Hahahahahhaha Yaalah ngakak kali sumpah, Yaudahlah masuk."
Kemudian Natasya dan alfina tiba di rumah fitri karena mereka habis dari kedai membeli indomie untuk makan siang kami. "Loh ga jadi kau ikut sama ridho sholat tadi wis ?" . Fitri menjawab pertanyaan natasya, "Udah tadi cok tapi balik lagi dia jalan kaki sampe sini Hahahha". Mereka pun tertawa dan natasya berkata "Yaalah wis ngakak sumpah". Saya hanya bisa tersenyum sambil main Hp.
Beberapa saat kemudian, fitri membuka whatsappnya dan menerima pesan dari ridho, katanya dengan isi pesan tersebut " Fit kelen jemput dulu si darwis itu cok, ga tau dia jalan, nangis nangis dia diluar kurasa". Dengan membaca pesan ridho, kami ketawak ketawak dan fitri membalas kembali chat itu bahwa saya sudah sampai dirumah. Setelah selesai sholat, dia balik kerumahnya fitri tadi. Kami disitu sambil ketawak ketawak. Sesaat setelah itu, makan siang kami pun telah masak dan kami makan bersama sambil membahas rapat kami tadi.
KODA :
Perbedaan adalah sebuah hal yang wajar. Dalam Cerita ini kita bisa mengambil pelajaran bahwa Toleransi dalam beragama itu sangat-sangat penting, walaupun saling bebeda agama tetapi tali persahabatan harus tetap terjaga. Menghargai cara beribadah agama lain adalah salah satu dari hal toleransi. Maka dari itu Bertoleransilah sesama agama dan jangan sampai konflik beragama terjadi.
Sekian dari Teks Anekdot yang pernah saya alami dikehidupan saya, Mohon maaf jika ada kesalahan kata sekalipun, TERIMAKASIH.
Komentar
Posting Komentar